Kala sepi sendiri
Dia hadir menemani
Bersama cahaya menerangi
Pahit mulutku
Disuapnya madu hikmah kalam
Perit luka batinku
Dirawatnya dengan ubat ketenangan
Kosong jiwa ini
Di isinya secebis rahmat
Layu hati yang kering
Dibajai, disirami titisan barakah
Diri yang hampir rebah
Kini sudah gagah berdiri
Berjalan, kembara di lembah alam
Berpimpinan tangan, seiringan
Wajah riang mempamer riak
Hilai tawa menghalau sendu
Lupalah aku pada dia
Leka mencongak hiasan dunia
Dia hilang tanpa pesan
Perginya diam tanpa bicara
gelisah aku penuh rawan
menantinya pulang kembali
sedarlah aku dari lena
aku tak mampu kehilangannya
kehadirannya sering kudambakan
nilainya tiada bandingan
No comments:
Post a Comment